Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."(QS. Al-Baqarah,2:32).................Terima kasih telah mengunjungi blog sederhana ini...semoga memberi manfaat

Friday, February 6, 2015

Asal muasal Suku Ranau... (Bantahan terhadap Klaim Sekala Brak)

SEJARAH ASAL SUKU LAMPUNG, Klik disini >> sejarah-asal-mula-suku-ranaulampung


Banyak versi, Tentang asal muasal suku Ranau, dari mana datangnya. Tidak ada yang tau persis, yang ada adalah, Masing-masing menguatkan versinya sendiri  karena pengaruh emosional kelompok, atau mirip politik Java sentris ala Soekarno. Kami disini akan mencoba menyusun cerita yang ada, dari berbagai versi itu.
Mencari tahu sejarah Ranau, Tentu tidak bisa melepaskan sejarah Kerajaan Sekala Brak (Brak-Bekhak-Bekgak = Lebar)., karena di kisah kerajaan ini terdapat pula teori asal mula penduduk Ranau.
Kerajaan Sekala Brak disebutkan berada di wilayah Gunung Pesagi, Lampung Barat.,  Pada mulanya kerajaan ini adalah Kerajaan Hindu,  atau Kerajaan yang percaya pada roh-roh leluhur yang kemudian disebut kerajaan Hindu. Yang kemudian datang empat orang dari Padang, Menyebarkan Agama Islam disana, hingga akhirnya Kerajaan Sekala Brak pun menjadi Kepaksian Sekala Bekhak.
Kepaksian Sekala Brak kemudian digadang-gadangkan sebagai asal muasal etnis Lampung, bahkan termasuk Ranau,Daya, Komering sampai wilayah Kayu agung, Tanjung Raja, bahkan dikatakan menurunkan cikal kerajaan Sriwijaya.

Menurut pendapat dari Sekala Brak, Penduduk Ranau adalah keturunan salah satu dari empat orang pagaruyung (pendiri paksi pak sekala Brak), yaitu Umpu Bejalan di way,  Penyebaran penduduk dari Sekala Brak dimulai sejak kalahnya suku Tumi oleh Paksi Pak Sekala Brak.

Cerita Pertama Asal usul Penduduk Ranau.

Aku pastekan langsung, >>>

Perpindahan Warga Negeri Sekala Brak
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya semua suku bangsa Lampung, baik yang berada di daerah Lampung, Palembang, dan Pantai Banten berpengakuan berasal dari Sekala Brak. Perpindahan Warga Negeri Sekala Brak ini bukannya sekaligus melainkan bertahap dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh beberapa peristiwa penting di dalam sejarah seperti:
  1. Ketika suku bangsa Tumi yang mendiami Sekala Brak terusir dan Skala Brak jatuh ketangan Paksi Pak Sekala Brak, hingga mereka menyebar kedaerah lain.
  2. Perselisihan dan silang sengketa dikalangan keluarga yang mengakibatkan satu fihak meninggalkan Sekala Brak untuk mencari penghidupan ditempat lain.
  3. Adanya bencana alam berupa gempa bumi yang memaksa sebagian Warga Negeri Sekala Brak untuk berpindah dan mencari penghidupan yang baru.
  4. Adanya hubungan yang erat antara Kesultanan Banten dan Kebuayan Belunguh -Kenali, dimana dengan sengaja ditinggalkan disepanjang jalan beberapa orang suami istri untuk meluaskan daerah dan memudahkan perjalanan pulang pergi ke Banten. Sehingga berabad kemudian ditempat itu berdiri Pekon Pekon bahkan banyak yang sudah menjadi Marga. Hubungan inilah yang merupakan asal dari Cikoneng Pak Pekon di Pantai Banten.
  5. Perpindahan juga terjadi disebabkan peraturan adat yang mengikat yang menetapkan semua hak hak adat jatuh atau diwarisi oleh Putera Tertua, sehingga anak anak yang muda dipastikan tidak sepenuhnya memiliki hak apalagi kedudukan tertentu di dalam adat. Dengan cara memilih untuk pindah kedaerah yang baru maka dapat dipastikan mereka memiliki kedudukan dan tingkatan di dalam adat yang mereka bentuk sendiri ditempat yang baru.
Perpindahan penduduk dari Sekala Brak ini sebagian mengikuti aliran Way Komring yang dikepalai oleh Pangeran Tongkok Podang, untuk seterusnya beranak pinak dan mendirikan Pekon atau Negeri. Kesatuan dari Pekon Pekon ini kemudian menjadi Marga Atau Buay yang diperintah oleh seorang Raja atau Saibatin di daerah Komring –Palembang. Sebagian kelompok lagi pergi kearah Muara Dua, kemudian menuju keselatan menyusuri aliran Way Umpu hingga sampai di Bumi Agung. Kelompok ini terus berkembang dan kemudian dikenal dengan Lampung Daya atau Lampung Komring yang menempati daerah Marta Pura dan Muara Dua di Komring Ulu, serta daerah Kayu Agung dan Tanjung Raja atau Komring Ilir.
Sekala BrakSekala Brak

Klaim Pihak Sekala Brak yang mengatakan Asal usul suku Lampung, Komering, Daya, Ranau dll, tidak bisa begitu saja diterima, butuh analisa lebih lanjut, Teori ini pun mendapat penyangkalan dari suku lampung di wilayah selatan.
Klaim Pihak Sekala Brak masih punya kelemahan, Penyangkalan atas klaim itu bisa dilihat di bagian bawah tulisan ini.

..................................................

Cerita kedua tentang Asal muasal penduduk Ranau adalah,


(Saya Pastekan langsung dari Komentar Adi Raya)
alkisah, rombong dr kerajaan pagaruyung padang berkunjung ke kerajaan tulang bawang, dlm rangka pernikahan putri bungsu klrga kerajaan pagaruyung dg salah satu klrga kerajaan tulang bawang, sewaktu berlangsung arak arakan penganten, tiba2 kerajaan tulang bawang diserang oleh kerajaan banten, seluruh peserta arak arakan kocar kacir melarikan diri.. Rombongan dr pgruyung dipimpin oleh raja kilap daya lari kehutan, arah barat, kemudian mereka sampai diway semaka. dg menyusuri tepian sungai (way semaka), mereka meneruskan perjalanan kearah utara dg ttp menyusuri tepian sungai, sampailah mereka disuatu tempat yaitu muara sungai, pertemuan antara sungai (skrg way warkuk) dg danau ranau, disitu mereka tdk bisa melanjutkan perjalanan sbb terhalang danau, mereka menetap Nunggul yg waktu itu msh tepian danau, kemudian ada sebagian rombong tsb yg msh ingin meneruskan perjalan pulang ke pgruyung, tp sesampainya didesa tanjung sari mereka ttp tdk bisa meneruskan perjalanan sbb terhalang danau, akhirnya rombongan kecil itu menetap di tanjung sari,, jadi wajar kalau ada sebagian orang tua dulu mengatakan bhw sukajaya dan tanjung sari adalah desa tertua diranau,, walahuwalam.
thn 2005 ada tim dr LIPI, melakukan penelitian di pemakaman raja kilap daya di nunggul sukajaya, mereka mengatakan bhw wilayah nunggul sukajaya (lokasi pemakaman kilap daya) dulu msh tepian danau, walahuawalam..
(Kami pun melakukan pengujian atas kisah ini, bisa di lihat di bagian bawah tulisan ini ).


Cerita Ketiga adalah, Penduduk Asli Ranau adalah Orang Abung... ( Orang Abung bukan orang dari Abung Lampung).


Etnis Ranau bisa disebut  suku  Abung, telah berada di Ranau sejak sekitar tahun 2500-1500 SM,. Termasuk dalam suku Proto Malayan, Bersaudara dekat dengan Etnis Toba (batak ), Suku Anak Dalam, Mentawai, Lampung.
Proto Malayan Berasal dari Etnis Cina, Dataran tinggi Yunan, yang terusir oleh serangan bangsa mongol, Proto Malayan juga disebut Melayu kono, dan menjadi cikal suku-suku di Indonesia.

Sekelompok orang naik ke pegunungan di Formosa Taiwan, dan membentuk komunitas yang disebut sebagai Suku Tayal.Suku Tayal TaiwanSuku Tayal Taiwan
Kelompok lain menuju perbatasan Thailand dan Burma membentuk komunitas yang dinamakan Suku Karen dan ada juga kelompok yang bertahan di sepanjang Sungai Mekong yang membentuk komunitas bernama Suku Meo.
Gadis Meo Sungai MekongGadis Meo Sungai Mekong
Sedangkan yang mencoba bertahan di pesisir pada akhirnya harus menyeberang lautan dan tersebar ke segala penjuru Asia Tenggara sampai ke wilayah Asia Pasifik hingga Samudra Hindia dalam jumlah besar.
Sebagian kelompok mendarat di kepulauan-kepulauan lepas pantai sebelah barat Sumatra. Di sana membentuk beberapa komunitas 'Rumpun Batak Pulau' yang terdiri dari Suku Enggano, Suku Mentawai, Suku Nias dan Suku Simalur.
Lihat Gambar >>>>
Jalur MasukJalur Masuk
Kelompok lain mendarat di Barus dan membentuk suatu komunitas yang kemudian menjadi cikal bakal Rumpun Batak.
Selain itu dari kelompok ini ada juga yang meneruskan perjalanan ke pedalaman hutan Sumatra, terpecah dalam beberapa kelompok masuk ke pedalaman hutan Sumatra bagian tengah (Riau, Sumatra Barat dan Jambi). Diduga salah satunya adalah Suku Anak Dalam.
Kelompok lain mendarat di kepulauan Riau dan membentuk beberapa komunitas kecil serta mengisolasi diri di pulau-pulau terpencil. Komunitas-komunitas ini terdiri dari Suku Utan di pulau Rempang. Suku Anak Laut di pulau Batam, Suku Sakai, Suku Sawang dan Suku Akit di pulau Bengkalis.
Kelompok lainnya mendarat di Sumatra bagian selatan yang terbagi atas 3 kelompok, yaitu satu kelompok menuju Danau Ranau dan disebut sebagai suku Abung, Kelompok kedua bertahan di lampung dan membentuk komunitas yang disebut sebagai suku Lampung. Kelompok ketiga menuju Danau Ranau lalu mengikuti aliran sungai dan membentuk suku Komering dan suku Daya. Konon menurut cerita masyarakat Lampung, dari kelompok terakhir ini sebagian memisahkan diri dan meneruskan perjalanan ke Danau Toba, inilah yang menjadi cikal bakal suku Toba (Batak). Ini ditambahkan dengan adanya kemiripan bahasa antara kelompok-kelompok ini.
Suku BatakSuku Batak
Selain itu dari kelompok yang menyusuri garis pantai Sumatra bagian barat mendarat di Kalimantan sebelah selatan, membentuk komunitas bernama Suku Ma'anyan. Suku Ma'anyan ini banyak memiliki kemiripan bahasa dan dialek dengan 'Rumpun Batak Pulau'. Saat ini Suku Ma'anyan dikenal dengan sebutan sebagai Suku Dayak Ma'anyan.
Sedangkan sukubangsa Proto Malayan yang memotong jalur laut mendarat di Kalimantan sebelah barat datang dalam jumlah besar langsung menyebar di seluruh wilayah Kalimantan, membentuk komunitas-komunitas yang semuanya dikenal sebagai Suku Dayak.
.......
Proto MalayanProto Malayan
Dari tiga teori diatas, Suku Ranau berasal dari Yunan adalah yang paling mendekati kebenaran, sebab Suku Ranau telah menetap di Ranau jauh sebelum adanya kerajaan Sekala Brak, Kita bisa melihatnya  dari cerita dari Kerajaan Sekala Brak.,

....................................................


PENGUJIAN


Dari Kronologi waktu.


Terdapat catatan Tentang Sekala Brak Menurut Zawawi Kamil (Menggali Babad & Sedjarah Lampung) disebutkan dalam sajak dialek Komering/Minanga: "Adat lembaga sai ti pakaisa buasal jak Belasa Kapampang, Sajaman rik tanoh Pagaruyung pemerintah Bundo Kandung, Cakak di Gunung Pesagi rogoh di Sekala Brak, Sangon kok turun temurun jak ninik puyang paija, Cambai urai ti usung dilom adat pusako"
Terjemahannya berarti "Adat Lembaga yang digunakan ini berasal dari Belasa Kepampang (Nangka Bercabang), Sezaman dengan ranah Pagaruyung pemerintah Bundo Kandung Naik di Gunung Pesagi turun di Sekala Brak, Memang sudah turun temurun dari nenek moyang dahulu, Sirih pinang dibawa di dalam adat pusaka, Kalau tidak pandai tata tertib tanda tidak berbangsa".
Dari kalimat diatas, ada kata Sekala Brak sejaman dengan Kerajaan Pagaruyung yang dipimpin bundo kandung,.
Kita hubungkan dengan Kisah masuknya empat orang pagaruyung yang membawa agama Islam yang menjadi sebab Kepaksian Sekala Brak.
Pagarayung adalah Kerajaan yang berdiri sekitar abad ke 13 M, Islam masuk kesana sekitar Abad ke 15 M, dan Kerajaan Pagaruyung menjadi kerajaan Islam pada abad ke 17. Jika empat orang dari pagaruyung yang masuk ke sekala Brak itu untuk mengajarkan agama islam, maka itu terjadi paling awal adalah abad ke 15 dan kemungkinan  besar abad ke 17. Dengan fakta ini, Maka kepaksia Sekala Brak berdiri pada abad ke 15-17 M.

Dari kisah Puyang Kilap daya.

Kisahnya mirip, yaitu pernikahan orang pagaruyung dengan kerajaan Tulang Bawang ( atau sekala Brak ) diserang oleh kerajaan Banten lalu sebagian menghindar hinggan sampai ke wilayah Ranau.
Gadis DayakGadis Dayak
Namun dikisah ini tidak disebutkan apakah pengantin itu telah beragama Islam,. Bisa saja kisah ini terjadi sebelum Pagaruyung belum menjadi kerajaan Islam ( sebelum abad 17 M)., namun dikisah ini ada menyebutkan “Kerajaan Banten”.
Kerajaan Banten berdiri pada abad ke 15 M., dari sini kita bisa tau bahwa kisah Pernikahan Pengantin dan Serangan kerajaan Banten ada di kisaran Abad ke 15-16 M).
Dua kisah diatas terjadi dalam rentang waktu yang tidak berjauhan, antara abad ke 15-17 M., dan berarti peristiwa jatuhnya Ratu Sekekhumong ( Penguasa terakhir Kerajaan sekala Brak Hindu) terjadi di masa yang sama.
....................................

Sebelum Peristiwa-Peristiwa di atas, Di Ranau telah berpenduduk, dasarnya adalah :
  1. Tafsiran para ahli purbakala seperti Groenevelt, L.C.Westernenk dan Hellfich dalam buku William Marsden The History of Sumatra 1779 terdapat kalimat : “"It is probably within but a very few centuries that the south-west coast of this country has been the habitation of any considerable number of people; and it has been still less visited by strangers, owing to the unsheltered nature of the sea thereabouts, and want of soundings in general, which renders the navigation wild and dangerous for country vessels; and to the rivers being small and rapid, with shallow bars and almost ever a high surf. If you ask the people OF THESE PARTS from whence they originally came they answer, from the hills, and point out an inland place near the great lake from whence they say their forefathers emigrated: and further than this it is impossible to trace". Terjemahnya  :  "......Apabila anda bertanya kepada orang-orang Lampung di bagian ini (Pesisir pantai Barat/Barat Daya negeri Lampung yaitu Lampung Barat yang ditemui oleh William Marsden) tentang dari mana mereka berasal, mereka akan menjawab dari dataran tinggi dan menunjuk ke arah Gunung yang tinggi dan sebuah Danau yang luas....."
Sebuah Gunung dengan Danau yang luas, Ini lebih merujuk ke wilayah Ranau, bukan ke kerajaan sekala Brak, karena, Jika hanya menunjuk ke sekala Brak, Danau yang luas tidak disebutkan.
2.   Nama “Lemia Ralang Pantang”, yang bersama Punggawa lima memerangi sisa Suku Tumi di arah pesisir selatan. Lemia Ralang Pantang berasal dari Ranau., Ini menandakan bahwa pada masa itu, masa dimana Pagaruyung datang ke sekala Brak, masa dimana Ratu Segekhumong dikalahkan, Ranau telah berpenghuni.

Dari Bahasa.

Bahasa Ranau punya kemiripan dengan Bahasa Liwa, Krui,  dan ke selatan yaitu Kalianda, Talang Padang.,
Dalam ilmu modern,Bahasa selalu dipakai untuk menguji perkembangan sebuah bangsa, asal muasal bangsa dan suku bisa ditelusuri dari bahasa, karena inilah, kita tau bahwa Kisam punya ikatan dengan Pagar Alam, dan tentu Ranaupun tentu punya ikatan dekat  dengan Kalianda.
Kedekatan Ranau dengan Lampung selatan karena jalur laut.. (lihat Peta).
PenyebaranPenyebaran
.................................


Kesimpulan.

Dengan sedikit berani ( melawan sejarah), aku berargumen bahwa, Ranau telah berpenghuni jauh sebelum kerajaan Sekala Brak ada,. Ranau telah berpenghuni sejak 2500 – 1500 sebelum Masehi, dan terhubung langsung dengan etnis Yunan di daratan cina, Bersaudara dengan Suku Mentawai, Kaur, Toba dan Suku Anak Dalam.,

Melalui Ranau perjalanan muasal suku Daya, Aji sampai komering. Jalurnya adalah menyusuri sungai selabung terus ke hilir jauh.
yang menetap di Ranau disebut suku Abung, yang ke timur menyusuri sungai warkuk terus ke hulu kemundian mendirikan kerajaan skala Brak, dan terus ke timur menurunkan suku Abung.., 
Jadi, Penamaan suku Abung adalah karena mereka orang Abung ( sekarang orang Ranau), Nama Ranau sendiri adalah nama baru, sebuah kosakata Melayu, yang berarti sejuk, hijau, permai, untuk menunjukan tempat, Kata Ranau juga dipakai untuk suatu tempat di wilayah Sabah Malaysia, 
Ranau MalaysiaRanau Malaysia

Sedangkan Proto Malay yang tidak masuk Ranau terus ke selatan lagi melalui jalur laut, menurunkan orang Kalianda, Rajabasa,Talang padang dan sekitarnya.


Pendapat pihak sekala Brak yang mengatakan bahwa orang Ranau berasal dari sekala Brak, juga suku Lampung lainnya berasal dari sekala brak  jelas lemah, sebab  Tidak Mungkin orang-orang Lampung, Ranau, Komering baru ada sejak 500 tahun lalu ( Pasca kedatangan empat orang pagaruyung), ., Sedangkan pada Abad ke 15 Masehi, Kerajaan-kerajaan telah hadir lama di Nusantara, Sriwijaya abad ke 7 – 12 M, Mataram, Majapahit, Banten, Pagaruyung, dan banyak lagi.
Namun jika orang Jepara berasal dari sekala Brak, Orang Sukajaya berasal dari sekala Brak, itu bisa jadi, hanya saja pada waktu itu di tanah Ranau telah didiami suku Abung ( penduduk asli Ranau yang berasal dari Yunan).
Soal dimana Suku Abung menetap, wallahu A’lam, bisa saja pada saat itu suku abung telah menyebar di penjuru Ranau...


Wallahu A’lam. Hanya Allah yang maha tau....

Semoga menambah pengetahuan.

Salam Kemuakhian.

Lintang Kemukus.

sumber :