Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."(QS. Al-Baqarah,2:32).................Terima kasih telah mengunjungi blog sederhana ini...semoga memberi manfaat

Tuesday, March 6, 2012

MUSAILAMAH AL KADZAB


Musailamah Al Kadzb adalah seorang nabi palsu. Ia mendakwahkan dirinya jadi nabi. Ia berusaha untuk menandingi Al Qur’an, padahal mustahil bagi manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan Al Qur’an yang dapat menandinginya. Keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya tidak ada tara bandingannya. Al Qur’an adalah mukjizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Di dalam Al Qur’an sendiri memang terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang dan mengatakan: kendatipun berkumpul jin dan manusia untuk membuat yang serupa dengan Al Qur’an, mereka tidak akan dapat membuatnya, sebagaimana Firman Allah SWT

Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mengatakan yang serupa Al Qur’an ini, niscaya tidak mereka akan dapat membuatnya, biarpun sebagian mereka membantu sebagian (yang lain).” (QS Al Isra’ ayat 88).

Musailamah Al Kadzab nabi palsu itu membuat gubahan untuk menandingi Al Qur’an. Kata-kata Musailamah Al Kadzab yang dianggapnya dapat menandingi sebagian ayat-ayat Al Qur’an contohnya adalah:

Artinya: Hai katak (kodok) anak dari dua katak, berkuaklah sesukamu,bahagian atas engau di air dan bahagian bawah engkau di tanah.Seorang sasterawan Arab yang ternama yaitu Al Jahiz memberikan penilaian gubahan Musailamah Al Kadzab ini dalam bukunya yang bernama “ Al Hayawan “ sebagai berikut: Saya tidak mngerti apakah gerangan yang menggerakkan jiwa Musailamah menyebut katak (kodok) dan sebagainya itu, Alangkah kotornya gubahan yang dikatakannya sebagai ayat Al Qur’an itu kepadanya sebagai wahyu.”

Musailamah Al Kadzab menemui kegagalan dalam menandingi Al Qur’an. Ia bahkan mendapat cemoohan dan hinaan dari masyarakat.

Musailamah Al Kadzab yang mengaku sebagai nabi ini akhirnya ditumpas maka terjadilah pertempuran Yamamah pada tahun 12 Hijriyah, yaitu pertempuran antara pasukan Islam yang dipimpin oleh Kalid abi Walid melawan pasukan Musailamah Al Kadzab. Dengan pertempuran ini pasukan Islam dapat menumpas pasukan Musailamah Al Kadzab. Akhirnya Musailamah Al Kadzab berhasil dibunuh oleh Wahsyi.
Ada kisah lain tentang Musailamah membuat ayat baru.,
Lucu sekali kisahnya.
(Coba Anda bandingkan ayat Al-Quran dengan ayat sang pendusta ini).

Ceritanya begini…
Dulu Amr bin Al-‘Ash pernah mendatangi Musailamah Al-Kadzdzab, seseorang yang mengaku bahwa dirinya seorang Nabi.

Musailamah bertanya Amr,
“Apa yang telah diturunkan kepada kawan kamu (Nabi Muhammad) pada waktu itu?”

Dia menjawab, “Sesungguhnya telah diturunkan kepadanya sebuah surat yang ringkas namun sangat dalam.”
Dia bertanya, “Surat apa itu?”

Amr membaca surat Al-Ashr:

وَالْعَصْرِ (١)

إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢)

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)

Transliterasinya begini:
1. Wal ashr
2. Innal insana lafi husr
3. Illalladzi na amanu wa’amilus shalihati watashau bil haqqi wa tawashau bis shabr

Terjemahannya:
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan supaya menetapi kesabaran.

Si Musailamah, orang yang ngaku nabi ini berpikir sejenak.

Dia kemudian berkata, “Dan telah diturunkan pula kepadaku yang seperti itu.”
“Apa itu?” tanya Amr.

Musailamah sang pendusta lalu membaca,

يَا وَبْرُ - يَا وَبْرُ - إِنَّمَا أَنْتَ أُذُنَانِ وَصَدْرٌ - وَسَائِرُكَ حَفْرٌ نَقَرٌ

Transliterasinya:
Ya wabr ya wabr
Wa innama anta udzunaini wa shadr
Wa sairuka hafrun naqar

1. Wahai marmut, wahai marmut
2. Sesungguhnya engkau mempunyai dua telinga dan dada.
3. Dan seluruh jenismu suka menggali dan melubangi.

Dia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu wahai Amr?”

Amr menjawab, “Demi Allah, sesungguhnya engkau pasti tahu bahwa sesungguhnya aku mengetahui kamu adalah pendusta.”

Amr bin Al-Ash pada waktu itu belumlah masuk Islam.
Namun beliau sendiri telah menyadari bahwa Musailamah tidaklah lebih dari seorang pendusta.
...................
dari : Halaqah.net dan Bukansiapasiapa.muliply

No comments:

Post a Comment